Model Pembelajaran Interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, di mana guru pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif.

Situasi yang interaksif dan edukatif adalah interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.

Menurut Syah (1998), dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa harus secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan, salah satunya sambil menulis).

Dalam proses mengajar seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesmpatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan, sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukan proses belajar mengajar yang interaktif.

Merancang implementasi Kurikulum Merdeka dengan pembelajaran interaktif merupakan salah satu upaya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah.

Dalam Kurikulum Merdeka ini, peran media pembelajaran seperti pembelajaran interaktif ini sangat dibutuhkan oleh para pendidik dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

Selain itu, media pembelajaran juga dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Hadirnya Kurikulum Merdeka ini mengubah sistem proses pembelajaran yang sebelumnya masih cenderung bersifat kognitif atau hafalan dan minimnya menyentuh aspek afektif dan psikomotorik.

Sekarang diubah menjadi pembelajaran dengan menawarkan metode pembelajaran interaktif, sederhana, dan esensial serta mendalam. Sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru di sekolah.

Berikut ini lima cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran interaktif dalam pembelajaran di Kurikulum Merdeka:

1. Kuasai Mata Pelajaran

Dengan menguasai materi pembelajaran, proses kegiatan pembelajaran di kelas bisa lebih produktif dan meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar.

Selain menguasai materi pembelajaran, tentu saja guru juga harus membuat perencanaan kegiatan pembelajaran di kelas, salah satunya yaitu menyiapkan materi pembelajaran, media belajar, dan metode belajar yang akan diterapkan dalam proses kegiatan pembelajar.

Guru diharuskan menguasai mata pelajaran yang akan disampaikan kepada para peserta didik. Dengan menguasai pelajaran tersebut, guru dapat mengemas proses pembelajaran sesuai kebutuhan para peserta didik sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan guru.

2. Memberikan apresiasi

Pembelajaran yang menarik akan membuat siswa bersemangat belajar. Jangan lupa memberikan apresiasi atau reward pada siswa sekecil apapun pencapaiannya.

Di masa sekarang beban siswa sudah begitu berat. Dengan membuat siswa belajar dengan efektif dan menyenangkan setidaknya akan menurunkan tingkat stress siswa.

Apresiasi dapat berupa pujian yang konstruktif, kalimat-kalimat motivasi, atau poin-poin tertentu.

3. Gunakan Visual

Agar kegiatan belajar mengajar terlihat lebih menarik dan mudah dipahami, guru  bisa menggunakan media pembelajaran dengan visual, misalnya poster. Meskipun poster dalam media ajar di era sekarang terlihat konvensional, namun Anda patut mempertimbangkan penggunaan media ini.

Mengapa? karena selain mudah, pembuatannya pun murah. Visual dalam poster membantu siswa memahami materi pelajaran. Anda juga bisa memodifikasi poster agar terlihat lebih menarik.

4. Papan atau Buku

Papan atau buku merupakan media belajar yang terkesan biasa saja, bahkan membosankan. Namun guru bisa membuat buku yang lebih interaktif di mana murid dapat menambahkan karakter atau mengisi bagian yang kosong dengan hal menarik.

5. Alat Peraga

Guru juga bisa menggunakan alat peraga untuk memperagakan suatu pengetahuan agar mudah dimengerti, misalnya alat peraga tiga dimensi untuk menjelaskan bangun ruang, torso untuk menjelaskan bagian tubuh manusia, uang koin dan lainnya.

3 Model Strategi Pembelajaran Interaktif Pada Kurikulum Merdeka Untuk Membuat Kelas Efektif

Beberapa model strategi pembelajaran interaktif pada Kurikulum Merdeka untuk membuat kelas efektif.

Pada guru bisa menggunakan model strategi pembelajaran interaktif saat penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah nantinya.

Oleh karena itu, dalam penerapa strategi pembelajaran interaktif ini ada beberapa model yang bisa jadi bahan referensi.

Sebab, pembelajaran interaktif lebih difokuskan bagaimana seorang guru mengajak siswanya berperan dalam sebuah materi yang disampaikan.

Hal tersebut dilakukan agar kelas lebih efektif dan komunikasi seorang guru dan siswa dapat terjalin dengan baik.

Tidak hanya itu, guru juga dapat memahami setiap karakteristik siswa dalam memahami suatu pelajaran.

Hal senada yang disampaikan Kemendikbud terkait pengertian pembelajaran interaktif sebagaimana dikutip Sumenep News di bawah ini:

Pembelajaran Interaktif merupakan sebuah metode atau teknik pembelajaran yang diaplikasikan dengan sistem komunikasi dua arah.

Pada metode pembelajaran interaktif, guru pada ketika menyajikan bahan ajar, guru menjadi aktor utama dalam membentuk situasi interaktif yang edukatif.

Hal ini ditandai dengan adanya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.

Untuk menciptakan kelas interaktif salah satu pendekatan pertama yakni harus melalui guru itu sendiri.

Kemudian, memberikan beberapa pertanyaan atau diskusi kecil kecil bersama para siswanya.

Lalu, bagaimana model model strategi pembelajaran interaktif yang bisa diterapkan pada Kurikulum Merdeka?

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini bahan referensi model strategi pembelajaran interaktif pada Kurikulum Merdeka di bawah ini:

1. EXAMPLES NON EXAMPLES

Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD

Langkah-langkah :

  • Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
  • Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
  • Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
  • Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
  • Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
  • Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai

2. PICTURE AND PICTURE

Langkah-langkah :

  • Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  • Menyajikan materi sebagai pengantar
  • Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
  • Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
  • Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
  • Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

3. NUMBERED HEADS TOGETHER (Kepala Bernomor, Spencer Kagan, 1992)

Langkah-langkah :

  • Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
  • Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
  • Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
  • Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
  • Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain

Demikian penjelasan model strategi pembelajaran interaktif pada Kurikulum Merdeka.***

Teluk Merak #RM. Sampurna